Pages

Labels

Jumat, 27 September 2013

Negara-negara penyumbang kerusakan terbesar di bumi

Bukan rahasia lagi, jika segala aktivitas yang dijalani oleh manusia dewasa ini telah berdampak pada keberlangsungan hidup berbagai makhluk hidup termasuk tumbuhan dan hewan. Bukan hanya itu, berbagai kegiatan yang dinilai dapat menguntungkan dan mampu memenuhi kebutuhan hidup sebagian besar manusia ternyata justru dapat merusak ekosistem dan lingkungan. Mirisnya, penyumbang terbesar dari berbagai kerusakan yang terjadi di bumi tersebut berasal dari beberagai aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di negara ini. Lebih miris lagi karena salah satu diantaranya adalah Indonesia. Simak ulasan lengkapnya beirkut ini.

1. Rusia

Foto Rusia Oleh Unik SegiEmpat

Hidup di Rusia tak menjamin Anda dapat mengkonsumsi air minum dengan kualitas yang baik. Sebab, air minum dengan kualitas yang baik dan aman hanya dapat dinikmati tak kurang dari setengah dari total jumlah penduduk Rusia. Parahnya, beberapa wilayah di Rusia kini telah terkontaminasi dengan menjamurnya limbah-limbah industri nuklir—salah satu industri “menjanjikan” yang tengah dikembangkan di Rusia. Dengan berbagai kondisi lingkungan tersebut, maka Rusia pun didapuk menjadi pengisi posisi kelima dari kualitas udara dengan emisi karbondioksida terburuk, posisi keempat sebagai negara dengan pencemaran air terburuk, serta posisi ketujuh sebagai penangkapan laut liar yang terjadi.

2. India
 
Foto India Oleh Unik SegiEmpat
Bukan hanya Rusia, negara yang beribukota di New Delhi ini ternyata juga masuk dalam jajaran negara yang menyumbang kerusakan terbesar di bumi. India bahkan didapuk untuk mengisi posisi ketiga dari pencemaran air yang terjadi di seluruh dunia. Hal tersebut terjadi karena semakin meningkatnya persaingan untuk mendapatkan air dari berbagai bidang seperti industri, pertanian, pembangkit energi, hingga kegiatan domestik. Persaingan sengit tersebut membuat kandungan air dengan cepat ludes digunakan. Bahkan polusi air yang juga terjadi di India mampu menghancurkan habitat binatang liar yang hidup di perairan.

3. Meksiko

Foto Mexico Oleh Unik SegiEmpat

Keanekaragaman hayati Meksiko dapat terlihat jelas dari adanya 450 mamalia, 1.000 jenis burung, 2.000 jenis ikan, 285 jenis amphibi dan 693 jenis reptil. Sayangnya sekitar 64 jenis mamalia, 3 jenis amphibi, 85 jenis ikan, 18 jenis reptil dan 36 jenis burung dinyatakan hampir punah pada pertengahan tahun 1990-an akibat tak masuk dalam CITES (badan Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka Meksiko). Dengan tidak bergabung dengan badan tersebut, maka kegiatan perdagangan dari berbagai jenis hewan di atas dianggap legal, walaupun hewan-hewan di atas dianggap sebagai jenis hewan langka. Selain mengalami kemerosotan jumlah berbagai jenis hewan yang ada, Meksiko juga tercatat sebagai salah satu punggawa dari negara yang telah mengalami kehilangan hutan terbesar di dunia.

4. Indonesia

Foto Indonesia Oleh Unik SegiEmpat

Indonesia memang sudah sejak lama dikenal sebagai negara yang memiliki cadangan hutan terbesar di dunia. Kalimat tersebut bukan hanya sebuah spekulasi atau isu belaka, sebab hal tersebut begitu nyata dikatakan oleh Global Forest Watch pada tahun 1950, yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah padat hutan. Sayangnya, 40 persen dari cadangan hutan tersebut telah hilang hanya dalam waktu 50 tahun sesudah pernyataan tersebut dipublikasikan! Wilayah hutan Indonesia yang awalnya mencapai 162 juta ha, kini “hanya” bersisa sebanyak 98 juta ha saja. Selain didapuk sebagai pengisi posisi kedua dari negara yang mengalami kehilangan hutan terbanyak di dunia, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang tengah mengalami ancaman spesies punah, emisi gas karbondioksida terburuk, dan pencemaran air kotor. Bagaimana? Apakah Anda tetap tidak mau menjaga lingkungan negeri yang selalu Anda bangga-banggakan ini?

0 komentar:

Posting Komentar